Share |

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA
PADA PT. INDOFOOD T.bk YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2005/2007

Oleh:KANA HENING WIDYASTUTI/B100060244.UMS
ABSTRAK
Dalam era globalisasi telah memaksa PT untuk memasuki persaingan secara global, dimana persaingan produknya semakin tajam. Suatu PT harus mempunyai keunggulan agar mampu bersaing, salah satunya adalah efisiensi dalam penggunaan modal kerja. Berpijak pada hal tersebut penulis ingin menganalisa Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Pada PT. INDOFOOD Tbk Yang Terdaftar di BEI Pada Periode 2005-2007. Efisiensi modal kerja adalah keberhasilan dalam mengelola modal kerja yang dapat dilihat dari penghasilan yang dapat ditukar untuk sejumlah modal kerja tertentu yang digunakan. Unsur-unsur modal kerja yang digunakan terdiri dari kas, piutang dan persediaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah PT. INDOFOOD Tbk sudah menggunakan modal kerja yang dimiliki secara efisien dan untuk mengetahui perputaran modal kerja pada PT. INDOFOOD Tbk . Hipotesis yang penulis ajukan dan akan dikaji dalam penelitian ini yaitu tanpa tersedianya modal kerja yang cukup, manajemen akan mengalami kesulitan dalam melindungi PT terhadap turunya nilai aktiva lancar, membayar kewajiban-kewajiban tepat waktu dan beroperasi secara efisien, untuk membuktikan hipotesis tersebut digunakan sebagai alat ukur atau metode analisis data pengukur efisiensi penggunaan modal kerja yaitu dengan rasio likuiditas dan rasio rentabilitas. Kedua analisis ini dimaksudkan untuk menggetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan atau membandingkan modal yang di tanam di dalamnya.
Bila dilihat berdasarkan analisis rasio likuiditas dapat diketahui bahwa kemampuan PT. Indofood T.bk dalam memenuhi kewajiban finansiilnya belum efisien dan dapat dikatakan illikuid dikarenakan aktiva lancar, kas yang dimiliki belum dapat menjamin utang lancarnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan yang ketat di lingkungan perusahaan akan muncul dengan
diterapkannya perdagangan bebas pada era globalisasi. Agar perusahaan
mampu memasuki pasar global maka seluruh instrumen perekonomian harus
memiliki daya saing yang kuat dan juga harus memiliki keunggulan, salah
satunya adalah efisiensi dalam penggunaan modal kerja. Efisiensi adalah
keadaan dimana manfaat yang sebesar-besarnya dicapai dari suatu
pengorbanan tertentu, atau dimana untuk memperoleh manfaat tertentu
diperlukan pengorbanan sekecil mungkin (Mubyarto : 1987 , hal 1) sedangkan
modal kerja adalah modal yang tertanam dalam aktiva lancar ( Napa : 1999 ,
hal 408) dan modal kerja adalah dana yang dipergunakan untuk
melangsungkan kegiatan operasi sehari-hari (Wibisono : 1997 , hal 6).
Efisiensi modal kerja merupakan salah satu faktor yang mendukung
kemampuan daya saing produk, maka perlu pengaturan kebijaksanaan
terhadap penggunaan modal kerja secara efisien sehingga mampu mencapai
tujuannya, dalam hal ini tujuan perusahaan secara umum yaitu untuk
memperoleh laba atau untuk mencapai kemakmuran para pemilik atau para
pemegang saham dan juga mampu mempertahankan dan mengembangkan
usahanya. Untuk mencapai tujuan tersebut setiap perusahaan membutuhkan
modal kerja untuk membiayai operasinya sehari-hari. Kegiatan-kegiatan yang
dibiayai modal kerja antara lain: pembayaran untuk pembelian bahan, upah
1
2
dan gaji karyawan, dan macam-macam biaya lainya. Pada intinya, setiap
perusahaan dalam melakukan kegiatannya membutuhkan dana. Aspek
permodalan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Hal
ini disebabkan oleh besarnya modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan baik
dalam bentuk modal sendiri ataupun yang berbentuk hutang, dimana dapat
mencerminkan keadaan yang sesungguhnya tentang kondisi pengelolaan suatu
perusahaan. Keputusan perusahaan dalam menentukan perbandingan antara
modal sendiri dan modal pinjaman harus menghasilkan struktur modal yang
optimal, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan biaya modal
yang minimal sehingga menciptakan efisiensi dalam modal kerja. Dana yang
dikeluarkan perusahaan diharapkan dapat kembali masuk ke perusahaan dalam
jangka waktu pendek melalui hasil penjualan produksinya, dan dana tersebut
digunakan lagi untuk membiayai kegiatan operasi selanjutnya, dengan
demikian dana tersebut akan terus berputar tiap periode selama masih
hidupnya perusahaan.
Kebijaksanaan penentuan besarnya dan perputaran modal kerja sangat
penting, oleh karena itu diperlukan pengaturan secara tepat agar diperoleh
keseimbangan modal kerja yang dibutuhkan dengan modal kerja yang
tersedia. Hal ini dapat dilihat pada elemen-elemen modal kerja.
1. Kas
Kas merupakan aktiva yang paling likuid artinya kas dipakai sebagai
alat pembayaran dan diterima semua pihak. Termasuk pengertian kas yaitu
uang tunai yang dimiliki perusahaan (cash of hand) dan saldo di Bank
3
yang sewaktu-waktu bisa diambil (demand deposit). Setiap perusahaan
dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan
baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk
mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Pengeluaran kas suatu
perusahaan dapat bersifat terus-menerus, misalkan pengeluaran kas untuk
pembelian bahan, pembayaran upah buruh dan gaji karyawan dan lain
sebagainya.
Penyusunan anggaran kas dapat juga memperkirakan berapa banyak
surplus dana untuk jangka waktu tertentu. Surplus dana ini dapat
diinvestasikan keberbagai jenis investasi jangka pendek sehingga
disamping akan menambah keuntungan (profit), perusahaan juga dapat
akan tetap menjaga likuiditas perusahaan.
2. Piutang
Di dunia usaha sudah merupakan hal yang umum bagi perusahaan
untuk memberikan piutang barang atau jasa pada para langganannya untuk
memperbesar volume penjualan, terutama untuk barang-barang industri
dan jasa-jasa tertentu. Dengan memberikan piutang terhadap barang-
barang atau jasa-jasanya yang dijualnya tersebut berarti perusahaan tidak
dapat memperoleh uang pada waktu terjadinya penjualan tersebut, sebab
uang hasil penjualan tersebut baru dapat diterima beberapa waktu
kemudian.
Dengan memberikan piutang ini berarti perusahaan telah menanamkan
atau mengivenstasikan sebagian modalnya dalam piutang yang telah
4
diberikan kepada pihak lain. Makin besarnya jumlah piutang berarti makin
besarnya resiko yang dihadapi, tetapi bersamaan dengan itu juga
memperbesar profitability (laba) nya.
3. Persediaan
Pesediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan
aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus-menerus
mengalami perubahan. Masalah penentuan besarnya investasi atau alokasi
modal dalam persediaan mempunyai efek langsung terhadap keuntungan
perusahaan. Kesalahan dalam penetapan besarnya investasi dalam
persediaan akan menekan keuntungan perusahaan.
Adanya investasi dalam persediaan yang terlalu besar dibandingkan
dengan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, memperbesar biaya
penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, memperbesar kemungkinan
kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, sehingga semuanya ini akan
memperkecil keuntungan perusahaan. Demikian sebaliknya, persediaan
yang terlalu kecil akan mengganggu aktivitas perusahaan karena
perusahaan kekurangan material sehingga perusahaan tidak dapat bekerja
dengan leluasa dan produksi tidak optimal.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis
mengambil judul : ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA
PADA PT. INDOFOOD YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005-
2007.
5
B. Perumusan Masalah
Berdasar latar belakang dan permasalahan yang ada, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
“Bagaimana kinerja PT. INDOFOOD,Tbk ditinjau dari
kemampuannya dalam menggunakan dana yang tersedia dalam periode
tertentu berdasarkan analisis rasio likuiditas dan rentabilitas sudah efisien atau
belum ?”
C. Pembatasan Masalah
Penulis sengaja membatasi khusus pada masalah menganalisa rasio-
rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas dan rentabilitas pada PT.
INDOFOOD,Tbk yang terdaftar di BEI periode 2005-2007.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang sudah dikemukakan, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja PT. INDOFOOD,Tbk
ditinjau dari kemampuannya dalam menggunakan dana yang tersedia dalam
periode tertentu apakah sudah efisien atau belum.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti :
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana mengaplikasikan dan
membandingkan antara teori yang diterima di bangku kuliah dengan dunia
nyata terutama teori tentang manajemen keuangan.
6
2. Bagi Perusahaan:
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pemikiran dan
pertimbangan bagi pengambilan keputusan di perusahaan dalam membuat
kebijakan dan keputusan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam
menentukan modal kerja secara efisien.
3. Bagi Fakultas:
Penelituan ini diharapkan menjadi referensi dalam merangsang untuk
diadakannya penelitian lebih lanjut.
F. Sistematika Skripsi
BAB I : Pendahuluan , Bab I ini meliputi latar belakang masalah , perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
sistematika skripsi.
BAB II : Landasan Teori , membahas mengenai teori-teori yang digunakan
sebagai dasar penelitian yang meliputi pengertian modal kerja, arti
penting modal kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja,
sumber dan penggunaan modal kerja, unsur-unsur modal kerja,
pengertian efisiensi.
BAB III : Metodologi penelitian , pada bab ini berisi tentang karangka
pemikiran, hipotesis, data dan sumber data, serta teknik
pengumpulan dan analisis data.
BAB IV : Pelaksanaan hasil penelitian, berisi tentang gambaran umum
perusahaan dan hasil analisis data.
7
BAB V : Penutup , merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari bab-
bab sebelumnya dan saran-saran yang ditujukan kepada PT.
INDOFOOD, Tbk