Farmasi.pdf

  1. PENATALAKSANAAN TERAPI PASIEN PREEKLAMPSIA RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2009.pdf
  2. PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN PENGHANCUR AMILUM MANIHOT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) oleh: MELIA RISKI GITARIA pdf
  3. PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ASAM SITRAT-ASAM MALAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EFFERVESCENT YANG MENGANDUNG Fe, Zn, DAN VITAMIN C Oleh : WADLICHAH SYARIFAH.pdf
  4. PENGARUH VOLUME AIR PADA PROSES REKRISTALISASI TERHADAP RENDEMEN DAN KEMURNIAN ISOLAT ALFA MANGOSTIN DARI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.)oleh: ENDANG PRASETYOWATI .pdf
  5. ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI DUA KOMBINASI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2009. oleh: MAHARDIKA SA’ADAH. pdf
  6. PENETAPAN KADAR α-MANGOSTIN PADA INFUSA KERING KULIT BUAH MANGGIS. ole: ULFAH INDHARINI. pdf
  7. PROFIL TEKANAN DARAH PADA WANITA PENGGUNA KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK . RACHMA FITRI WIDIYANINGRUM. pdf
  8. Isolasi Asitika Osida Dari Herba Pegagan (asatikaL-Urban) Dan Penetaoan Kadarnya Dengan HPLC. oleh: Dhimas Yonet T.I .Pdf
  9. PROFIL INDEKS MASSA TUBUH PADA WANITA PENGGUNA KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK DI KOTA
    SURAKARTA. Oleh :DIKA HERNAWATI. pdf
  10. EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RS. ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG
    TAHUN 2009.Oleh: SETIYANINGRUM. pdf

Selengkapnya.....

Skripsi teknik industri.2008

  1. FITRIADI, TAUFIQ (2008) PERANCANGAN ALAT BANTU JALAN (KRUK) YANG PRAKTIS DAN ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA.baca
  2. HANDOKO , HENDRO SRI (2008) EVALUASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) GENERASI KEDUA ( Studi Kasus: PT. Aneka Adhilogam Karya, Klaten ).baca
  3. HARNAWAN , R. RUDDY (2008) REDESAIN MEJA PEMBUAT BEUGEL DITINJAU DARI ASPEK ERGONOMIS.baca
  4. HARTANTO, SIDIQ (2008) ANALISA KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus: Perpustakaan Pusat UMS ).baca
  5. HIDAYAT, ARIEF (2008) PEMILIHAN ALTERNATIF SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE (Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation) (Studi Kasus Pada Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP) Krai, Gundih).baca
  6. KURNIAWAN , ARIF (2008) EDESIGN BABY BOX DENGAN HEATER INCUBATOR MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (PADA RSIA SITI KHADIJAH KUDUS) (Jln. Hos Cokro Aminoto 248 Kudus).baca
  7. SAPUTRA , ANTONY SURYA (2008) ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (Studi kasus: CV. SAMI SEJATI, JEPARA ). baca
  8. SETIAWAN, DWI ARIF (2008) ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER METHODS ( Studi Kasus Pada Perusahaan Batik “Pesisir” Pekalongan ).
  9. SULISTYOKO , EDHI (2008) ANALISIS PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN KERJA DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi kasus: CV. Permata 7, Wonogiri).
  10. SUSANTO, ERWAN (2008) EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SRAGEN DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC). S
  11. Sage F. , Lilik . (2008) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR BERBASIS WEB DI TEKNIK INDUSTRI UMS. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  12. Suffah, Ibnu (2008) ANALISA PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA LEMBAGA PENDIDIKAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD (BSC) (Studi kasus : LPK ALFABANK Cabang Slamet Riyadi Surakarta ).
  13. WIJAYA, ANDY (2008) ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro).
  14. ALIM, HANIF NUR (2008) ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI OBAT DI APOTIK (Studi Kasus di Apotik “SEHAT”).
  15. ANDRIYANTO, RANO (2008) IDENTIFIKASI POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE OWAS DAN ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PERONTOKAN PADI (Studi Kasus: Proses Perontokan Padi Di KUD Desa Jatirejo Sawit, Boyolali).
  16. ANGGORO , RAHMAN BAYU (2008) EVALUASI KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN (Studi Kasus Di Pusat Pendidikan ISTIBANK Pabelan, Kartasura.
  17. ASTUTI , PURBOSARI YUDHA (2008) ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PEMBENTUKAN CUSTOMER LOYALTY PADA JENIS MEREK PASTA GIGI DENGAN ANALISIS SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELLING) (Studi Kasus: Mahasiswa mahasiswi UMS).
  18. Al Rashid, Haris Bachrun (2008) ANALISA PREFERENSI KEPUASAN KONSUMEN DENGAN METODE DISKRIMINAN (Studi Kasus: Yamaha Pusat Jaya Motor, Solo).
  19. Amin, Ismaillia Nur (2008) IDENTIFIKASI ALTERNATIF PENGADAAN BAHAN BAKU DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM ) KABUPATEN BOYOLALI (Studi Kasus: PDAM PUSAT BOYOLALI).
  20. Andani, Yuli (2008) ANALISIS PENYEBAB LOSSES ENERGI LISTRIK DALAM PROSES DISTRIBUSI LISTRIK & USULAN PENANGANANNYA (Studi Kasus PT. PLN (Persero), APJ Surakarta).
  21. Anwar, Syaiful (2008) OPTIMASI PENENTUAN NILAI FAKTOR DOMINAN KARTU PRABAYAR MENTARI.
  22. Asmara, Deddy Yudha (2008) ANALISA POSTUR KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) (Studi kasus: Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu di Kartosuro).
  23. ROMADHONI K, BAYU (2008) PENENTUAN RUTE DALAM PENDISTRIBUSIAN MINYAK KAYU PUTIH UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE TRAVELING SALESMAN PROBLEM (Studi Kasus di Pabrik Minyak Kayu Putih Krai).
  24. RAHMAN , ABDUL (2008) PENENTUAN KRITERIA YANG PALING BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Di CV. RIMBA SENTOSA Sukoharjo.
  25. RAHMAN , RAHMAN (2008) SISTEM INFORMASI MANUFACTURE DENGAN PROGRAM BORLAND DELPHI 7 (Studi Kasus : CV. PERMATA 7 FURNITURE, WONOGIRI).
  26. RAHMANTO , WIDHI (2008) PERENCANAAN BIAYA PRODUKSI TENAGA KERJA BERDASARKAN HASIL PERAMALAN MENGGUNAKAN MODEL INTEGER LINEAR PROGRAMMING DENGAN SOFTWARE QUANT SYSTEM FOR WINDOWS(WINQSB) PADA PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO C.O.Y.
  27. RISWOKO , RISWOKO (2008) EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Kantor Pos Cabang Boyolali Kota).
  28. ROHMAN , ABDUL (2008) PENGUKURAN WAKTU BAKU DENGAN METODE MOST SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUK ( Studi Kasus UD. Yeni Furniture Juwiring, Klaten).
  29. Rachmawati, Frisky (2008) ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CITY CAR TOYOTA YARIS BERDASARKAN SEGMENTASI POSITIONING DAN TARGETING (Studi Kasus pada PT. Toyota Auto 2000 Sunter Jakarta Utara). lanjutnya lihat UMS ETD-db
Selengkapnya.....

SKRIPSI

A.Ekonomi

  1. Akuntansi ( 2008 , 2009 , 2010 , 2011)
  2. Manajemen ( 2006 , 2007 , 2008 , 2009 , 2010 , 2011 )
  3. Studi Pembangunan ( 2008 ,2009 , 2010 , 2011)
B.Ilmu Komunikasi dan Informatika
  1. Ilmu Komunikasi ( 2010 )

C.Teknik (doc.) ( Asitetur, Kimia, , Industri, Eleektro)
  1. Arsitektur ( 2008 , 2009 , 2010 )
  2. Industri ( 2008 , 2009 , 2010 )
  3. Kimia ( 2008 , 2009 , 2010 )
  4. Mesin ( 2008 , 2009 , 2010 )
  5. Sipil ( 2008 , 2009 , 2010 )


D.Ilmu Kesehatan
.pdf ( Keperawatan. Farmasi.Pdf ) . Keperawatan .doc
  1. Fisioterapi D3 ( 2008 , 2009 , 2010 )
  2. Fisioterapi D4 ( 2008 , 2009 , 2010 )
  3. Gizi ( 2008 , 2009 , 2010 )
  4. Gizi D3 ( 2008 , 2009 , 2010 )
  5. Keperawatan ( 2008 , 2009 , 2010 )
  6. Keperawatan D3 ( 2008 , 2009 , 2010 )
  7. Kesehatan Masyarakat ( 2008 , 2009 , 2010 )
  8. Kesehatan Masyarakat D3 ( 2010 )
E.Psikologi ( 2008, 2009, 2010 )

F.Keguruan dan Ilmu Pendidikan
  1. Pendidikan Akuntansi Tahun (2008 , 2009 , 2010 )
  2. Pendidikan Anak Usia Dini ( 2010 )
  3. Pendidikan Bahasa Inggris ( 2008 , 2009 , 2010 )
  4. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah ( 2008 , 2009 , 2010 )
  5. Pendidikan Biologi ( 2008 , 2009 , 2010 )
  6. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Tahun ( 2007 , 2010 )
  7. Pendidikan Kewarganegaraan Tahun ( 2008 , 2009 , 2010 )
  8. Pendidikan Matematika doc. Tahun ( 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 )
Selengkapnya.....

PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER

oleh: LISTIYANTO, EKO

Abstrak

Ketika suatu website menjadi lebih kompleks, maka penanganannya tidak lagi dapat ditangani hanya oleh seorang web master. Ketika penanganan hanya dilakukan oleh webmaster, maka jalur peng-update-an informasi menjadi terhambat, dan tentu saja hal ini akan menyebabkan proses update suatu situs akan menjadi lambat.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut, dapat dilakukan dengan menggunakan framework seperti CMS (Content Management System) sebagai solusi dalam memberikan kemudahan dalam pengelolaan website. Framework memunginkan untuk membangun aplikasi web dengan lebih cepat, karena sebagai developer penulis akan lebih memfokuskan pada pokok permasalahan sedangkan hal-hal penunjang seperti koneksi database, form validation, GUI umumnya telah di sediakan oleh framework. Framework yang akan penulis gunakan dalam Perancangan LibraryUMS-CMS nantinya adalah CodeIgniter 1.6.1. Untuk membangun sistem tersebut, sistem operasi yang digunakan adalah Linux dan software pendukung yang diperlukan antara lain Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Webmin.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Ketika suatu website menjadi lebih kompleks, maka penanganannya
tidak lagi dapat ditangani hanya oleh seorang webmaster. Tipe informasi
yang disajikan menjadi lebih beragam, sehingga content dari website pun
harus diambil dari berbagai informasi yang beragam. Ketika penanganan ini
hanya dilakukan oleh webmaster, maka jalur peng-update-an informasi
menjadi terhambat, dan tentu saja hal ini akan menyebabkan proses update
situs akan menjadi lambat dan akan memakan biaya yang jauh lebih besar.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, dapat dilakukan
dengan menggunakan framework seperti CMS (Content Management
System) sebagai suatu solusi dalam memberikan kemudahan dalam
pengelolaan website. Pada umumnya CMS sudah dilengkapi dengan
fasilitas login dan pendaftaran member, serta administrasi situs. Salah satu
software yang populer untuk membangun CMS saat ini adalah CodeIgniter.
CodeIgniter adalah salah satu jenis dari berbagai macam framework yang
ada. Sekarang ini sudah banyak yang menggunakan framework dalam
membuat sebuah aplikasi berbasis web. Alasan penulis merancang aplikasi
menggunakann framework karena, memungkinkan penulis membangun
aplikasi dengan lebih cepat karena sebagai developer penulis akan lebih
memfokuskan pada pokok permasalahan sedangkan hal-hal penunjang
lainnya seperti koneksi database, form validation, GUI, dan security
umumnya telah disediakan oleh framework. Sebagai seorang software
developer bisa dianalogikan sebagai seorang tukang bangunan. Apabila
anda perhatikan, seorang tukang bangunan bisa membuat sebuah rumah.
Tidak akan menjadi masalah bila hanya untuk membangun rumah dengan
satu atau dua lantai. Tetapi akan menjadi masalah apabila dia mendapatkan
pekerjaan untuk membangun sebuah gedung bertingkat. Permasalahan akan
menjadi semakin komplek, makin banyak pekerja dan material yang
dilibatkan, belum lagi dengan jadwal yang ketat. Penulis pun seperti itu,
membangun aplikasi kecil tentu tidak menjadi masalah. Namun bagaimana
apabila aplikasi kecil tersebut makin lama makin bertambah permintaannya
sejalan dengan kebutuhan user. Di sinilah peran penting sebuah framework
dalam membangun aplikasi. Dalam dunia pemrograman PHP saat ini sudah
banyak sekali framework yang bisa digunakan, mulai dari yang sederhana
sampai framework yang begitu kompleks, Dan juga satu hal yang perlu
diingat dalam memilih framework penulis menyesuaikan dengan versi php
yang penulis pakai, karena ada framework yang support pada php versi 5
saja, versi 4 saja atau kedua-duanya.
Perkembangan aplikasi berbasis web yang ada sekarang ini,
penulis mencoba merancang aplikasi Content Management System (CMS)
yang sederhana dengan menggunakan software CodeIgniter 1.6.1. Dari
sinilah penulis tertarik mengangkat judul: “Perancangan LibraryUMS-CMS
Menggunakan CodeIgniter”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
dapat dirumuskan sebuah rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana merancang dan membuat LibraryUMS-CMS menggunakan
software CodeIgniter ?
2. Bagaimana membuat aplikasi berbasis web yang terkoneksi dengan
database ?
1.3. Batasan Masalah
Agar dalam perancangan ini dapat mencapai sasaran dan tujuan yang
diharapkan, maka permasalahan yang ada dibatasi sebagai berikut:
1. Perancangan aplikasi ini nantinya hanya merancang LibraryUMS-CMS
secara sederhana saja.
2. Desain user interface menggunakan CodeIgniter 1.6.1 berbasis PHP,
Apache sebagai web server dan
MySQL sebagai server database,
Mozilla sebagai web browser.
1.4. Tujuan Penelitian
Perancangan dan penelitian ini bertujuan untuk:
1. Tujuan utama perancangan ini adalah untuk mempelajari framework
CodeIgniter, yang akan di aplikasikan untuk perancangan Content
Management System, yakni LibraryUMS-CMS.
2. Menguji aplikasi web yang terkoneksi dengan database.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah:
1. Dapat dijadikan sebagai wahana belajar mahasiswa, khususnya untuk
mahasiswa di Teknik Elektro dan umumnya untuk mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Mempermudah mahasiswa dalam memiliki dan mengelola sebuah
website yang sederhana.
3. Berbasis open source untuk mengurangi ketergantungan terhadap
software berlisensi (memiliki hak cipta).
1.6. Tinjauan Pustaka
Metode ini ditempuh peneliti guna mendapatkan informasi dan
pengetahuan dari literatur-literatur yang berkaitan dengan objek yang dikaji
serta untuk memeperoleh ketepatan langkah pelaksanaan sistem dapat
diuraikan sebagai berikut:
1.6.1. CodeIgniter
CodeIginter adalah salah satu jenis dari PHP framework
yang sedang berkembang sekarang ini. Struktur CI lebih banyak
meniru Ruby on Rail (RoR), sebuah framework pembuatan aplikasi
web dengan menggunakan bahasa pemrograman Ruby. Selain itu,
dokumentasinya lebih lengkap dan tentunya mudah dipahami.
Kelebihan lain dari CodeIgniter adalah Search Engine dan Human
Friendly.
Secara umum, framework menggunakan struktur MVC
(Model, View, Controller). Jika penulis gambarkan, kira-kira seperti
ini :
Gambar 1.1 Struktur framework
1. Model
Model mencangkup semua proses yang terkait dengan
pemanggilan struktur data baik berupa pemanggilan fungsi, input
processing atau mencetak output ke dalam browser.
2. View
View mencangkup semua proses yang terkait layout output. Bisa
dibilang untuk menaruh template interface website atau aplikasi.
3. Control
Controller mencangkup semua proses yang terkait dengan
pemanggilan database dan kapsulisasi proses-proses utama. Jadi
semisal di bagian ini ada file bernama member php, maka semua
proses yang terkait dengan member akan dikelompokan dalam
file ini.
1.6.2. PHP
PHP adalah singkatan dari Personal Home Page tools,
adalah suatu bahasa scripting yang di bundel dengan HTML (Hyper
Text Markup Language) yang dijalankan disisi server. Sebagaian
besar perintahnya berasal dari bahasa pemrograman C, Java, dan
Pearl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini
memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman
HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah yang
dihasilkan server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi
lama seperti CGI (Common Gateway Interface).
1.6.3. MySQL
My SQL adalah perangkat lunak pengolah database yang
bersifat open source. Bahasa standar yang digunakan My SQL
adalah SQL (Structure Query Language) dapat digunakan untuk
mengatur cara penyimpanan dan pengurutan data.
1.7. Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini nantinya disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan,
Manfaat, Batasan Masalah, Tinjauan Pustaka, dan
Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan
dalam perancangan aplikasi dan pengertian program yang
digunakan.dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
Berisi mengenai bagaimana perancangan aplikasi dilakukan,
cara-cara pembuatan dan lain-lain.
BAB IV PENGUJIAN SISTEM
Berisi tentang proses pengujian hasil perancangan, kemudian
menganalisa hasil uji coba yang telah didapat sehingga
didapatkan hasil yang sesuai yang di harapkan.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari pembahasan bab-bab
sebelumnya dan saran-saran, serta kemungkinan
pengembangan Tugas Akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA
Agung, G. 2005. Beginner’s Guide Adobe Photoshop CS2. Jakarta:PT. Elex
Media Komputindo
Blog.mov http://codeigniter.com/videos/blog.mov. Diakses tanggal 28 Februari
2008 pukul 09:43:27 AM
Cara Cepat Membuat Database dan Tabel [PHPMyAdmin].
Diakses tanggal 28
http://bukulokomedia.com/admins/files/buatdb.pdf.
Februari 2008 pukul 10:13:45 AM
Gunawan, G. Web Content Management System dengan PHP dan MySQL.
http://ilmukomputer.com/wp-content/uploads/2008/04/gun-cms2.zip.
Diakses tanggal 21 April 2008 pukul 13:04:02 PM
Intro.mov http://codeigniter.com/videos/intro.mov. Diakses tanggal 28 Februari
2008 pukul 09:43:13 AM
Nugroho, B. 2004. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan
MySQL. Jogjakarta: Gava Media.
Putra, A. 2003. Tutorial Cascading Style Sheet.
http://mti.ugm.ac.id/~lukis/UMM/D3%20REGULER%20%26%20PARALE
L/HOMEPAGE/abepoetra-css.pdf. Diakses tanggal 26 Maret 2008 pukul
12:38:26 PM
Riyanto, S. 2006. Teknik Membuat Web Profesional Dengan Photoshop.
http://www.badiklat.dephan.go.id/files/artikel/Membuat%20Web%20Profesi
onal.pdf. Diakses tanggal 13 Desember 2008 pukul 09:15:13 AM
Syafii, M. 2004. Konfigurasi Server Linux Dengan Webmin. Yogyakarta: C. V.
Andi Offset (Penerbit Andi).


Selengkapnya.....

SISTEM PRESENSI KARYAWAN DENGAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) MENGUNAKAN KOMPUTER

oleh: DANURI, ACHMAD

Abstrak

Perkembangan teknologi nirkabel semakin berkembang pesat karena teknologi ini sangat fleksibel serta cukup murah. Adanya perkembangan ini dimanfaatkan pula pada dunia identifikasi yang semakin mengalami kemajuan. Pada kenyataannya semakin maju semakin dibutuhkan pula alat identifikasi yang efisien dan fleksibel yang dapat memenuhi kebutuhan oleh pengguna. Pada Tugas Akhir ini dibuat suatu sistem/alat presensi menggunakan komputer yang memberikan kemudahan bagi pengguna.
Pada Tugas Akhir ini dibuat suatu sistem/alat presensi menggunakan komputer yang memberikan kemudahan bagi pengguna. Alat ini sangat efisien serta fleksibel dan mudah digunakan maupun dalam modifikasi data. Pada tugas Akhir ini digunakan Radio Frequency Identification (RFID) Reader sebagai pembaca Tag atau Transponder (Transmiter Responder) untuk presensi Contactless (tanpa kontak fisik) memanfaatkan frekuensi 125 kHz. Digunakan pula Software Visual Basic 6.0 serta Microsoft Acces sebagai pembuat program aplikasi presensi. Hasil akhir dari pengerjaan Tugas Akhir adalah suatu sistem presensi yang lebih efisien dalam penggunaan maupun dalam mengolah data. Program aplikasi telah menampilkan data diri pengguna, maupun data-data lain yang dibutuhkan, seperti jadwal, laporan harian, bulanan, tahunan, maupun per-orang. Kata kunci : Microsoft Acces, presensi, RFID, tag, Visual Basic

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang semakin pesat menuntut segala kegiatan
manusia dipermudah dengan bantuan teknologi. Banyaknya sesuatu yang
harus di indentifikasi maka banyak d igunakan pula bermacam-macam
identitas (pengenal) seperti kartu (card), barcode, dan banyak lainya.
Penggunaan teknologi wifi (wireless) semakin berkembang pesat karena
teknologi ini sangat fleksibel dan cukup murah. Adanya pekembangan baru
teknologi ini maka dimanfaatkan untuk bayak hal antara lain dalam bidang
identifikasi sesuatu baik barang maupun manusia. Dari berbagai jenis
identifikasi yang ada saat ini, yang paling bagus adalah menggunakan sidik
jari, namun untuk membuat alat yang dilengkapi sensor pembaca sidik jari
masih mahal dan ini hanya dapat digunakan pada manusia saja, tidak dapat
digunakan untuk barang karena yang mempunyai sidik jari manusia .
Untuk itu dicari teknologi yang dapat mengurangi permasalahan diatas.
Dengan adanya teknologi Radio Frequency Identification (RFID) semua hal
di atas dapat ditangani sebagai contoh untuk identifikasi barang namun juga
dapat di terapkan untuk manusia.
Penulis akan menerapkan teknologi Radio Frequency Identification
(RFID) sebagai Sistem Presensi Contactless (Tanpa Kontak Fisik) yang
terhubung langsung dengan komputer sehingga akan mudah di manajemen
anpa banyak pengolahan lagi. Maka penulis akan membuat tugas akhir
dengan judul “Sistem Presensi Karyawan Dengan Radio Frequency
Identification (RFID) Mengunakan Komputer”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dijelasakan di atas dapat di rumuskan
masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana memanfaat teknologi Radio Frequency Identification
(RFID) sebagai alat identifikasi kartu karyawan .
2. Bagaimana membuat peralatan yang mampu membaca Radio
Frequency Identification (RFID) kartu karyawan.
3. Bagaimana membuat interface antara peralatan dengan komputer.
4. Bagaimana membuat program dalam komputer yang digunakan
sebagai presensi.
1.3. Batasan Masalah
Agar dalam pengerjaan tugas akhir ini dapat lebih terarah, maka
pembahasan penulisan ini dibatasi pada ruang lingkup pembahasan sebagai
berikut :
1. Mengunakan ID-12 untuk membaca Radio Frequency Identification
(RFID) Tag.
2. Radio Frequency Identification (RFID) Tag yang digunakan adalah
Clamshell Card GK8696.

3. Program yang dipakai untuk aplikasi presensi meng gunakan program
Visual Basic.
4. Program database yang digunakan adalah Microsoft Acces.
1.4. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam perancangan tugas akhir ini adalah:
1. Memanfaatkan teknologi Radio Frequency Identification (RFID)
sebagai sarana untuk presensi karyawan.
2. Membuat alat yang mampu membaca Radio Frequency
Identification (RFID).
3. Membuat interface antara peralatan dengan komputer menggunakan
komunikasi serial.
4. Membuat aplikasi presensi dengan program Visual Basic.
1.5. Manfaat
Manfaat yang akan terperoleh dari perancangan ini antara lain:
1. Mempermudah presensi pada karyawan tanpa harus dilakukan
manual lagi.
2. Mengetahui bagaimana memanfaatkan Radio Frequency
Identification (RFID) sebagai sarana untuk sistem presensi
karyawan.
3. Mengetahui bagaimana menggunakan program Visual B asic sebagai
program aplikasi presensi karyawan.

4. Mengetahui bagaimana menggunakan program Microsoft Acces
sebagai program Database.
1.6 Pendekatan Fungsional Dan Struktural
1. Pendekatan fungsional
Ditinjau dari fungsi alat ini dapat digunakan sebagai alat presensi
sekaligus menghitung waktu kerja dari karyawan sehingga akan
memepermudah dalam menejemen perusahan tersebut.
2. Pendekatan struktural
Disain yang akan dirancangan adalah men ggunakan sebuah Radio
Frequency Identification (RFID) reader yaitu alat yang dapat membaca
Tag Radio Frequency Identification (RFID) dari jarak ±8 cm sehingga
karyawan harus mendekat kan tag atau melewati alat tersebut tanpa
bersentuhan (contactless). Blok Diagram sebagai berikut:
ID -12
RFID
ID TAG
READER
Gambar 1.1 Bagan sistem presensi mengguanakan RFID
Secara umum sistem presensi dari bagan di atas adalah saat ID Tag
mendekat pada RFID reader m aka data yang di terima akan di kirim ke

komputer melalui komunikasi serial RS232. Pada komputer data akan di
terima berupa data yang berwujud ASCII dari data ini nantinya akan
diindentifikasi. Data yang diterima akan di indentifikasi siapa yang
memiliki sehingga bisa di jadikan identitas dari pemiliknya .
Data yang diterima akan diolah oleh program aplikasi, dimana data akan
dibandingkan dengan data yang terdapat pada database, jika data sesuai
maka akan dilakukan pengecekan lagi apakah data yang dimaksud
memang diijinkan untuk melakukan absen, jika ya ma ka data akan
disimpan ke database, dan dihitung masuk kerja.
1.7 Metode Penelitian
a. Waktu dan tempat
Waktu : Mei 2007 sampai September 2007
Tempat : Lab.TE. Universitas Muhamadiyah Surakarta
b. Sistem Pengujian
1. Pengujian dari Radio Frequency Identification (RFID) reader yaitu
dengan cara memeriksa keluaran dari alat yang berupa data Radio
Frequency Identification (RFID) yang dibaca jika data yang dibaca
sesuai dengan Radio Frequency Identification (RFID) yang ada maka
sistem pembacaanya sudah bisa digunakan .
2. Pengujian komunikasi dengan komputer yaitu dengan cara data yang
dikirim pada komputer dengan mengunakan hyperterminal jika data
yang diterima pada hyperterminal sesuai dengan data yang dikirim
maka sistem sudah siap.
25
3. Pengujian program aplikasi dengan c ara mencoba dengan beberapa
masukkan data Radio Frequency Identification (RFID) yang berbeda
sehingga dapat dibedakan sesuai dengan masukkan data dan diambil
data waktu Radio Frequency Identification (RFID) terbaca sebagai
masukkan waktu masuk karyawan mak a sistem sudah dapat berjalan.
.1.8 Sistematika Penulisan
Secara garis besar dalam penulisan tugas akhir ini di bagi atas 5
bab sebagai berikut :
BAB I Merupakan bab pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang
masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan.
BAB II Berisi uraian umum tentang teori -teori yang berkaitan langsung
dengan sistem antara lain teori presensi, Radio Frequency
Identification (RFID), cara pembacaan format dari RFID reader,
komunikasi serial.
BAB III Berisi rancangan sistem secara keseluruhan disertai pembahasan
terperinci dan fungsi dari masing -masing bagian .
BAB IV Membahas mengenai hasil pengamatan dan analisa sistem untuk
mengetahui unjuk kerja sistem atau alat yang dirancang.
BAB V Berisi kesimpulan dan saran.

Daftar Pustaka
Rusmawan, Uus. 2005. Merancang Koneksi Database dalam Visual Basic 6.0 ,
Elek Media Komputindo, Jakarta.
Sanjaya, Ridwan. 2008. Kolaborasi Visual Basic 6.0 dan Acces 2007, Elek Media
Komputindo, Jakarta.
Thabrani, Suryanto Ir, MM, 2007. Mudah Dan Cepat Menguasai Visual Basic,
MediKita,Jakarta Selatan
www.digi-ware.com/aplikasi
www.elateceurope.com
www.innovativeelectronic.com
www.petra.ic.id/library
www.vb-bego.com



Selengkapnya.....

PENGARUH POLUTAN GARAM PARANGTRITIS TERHADAP KINERJA MEKANIS BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN BAHAN BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM PADI

oleh: ARYANTO, YUDHI

Abstrak

Peralatan listrik harus memiliki kualitas yang baik guna menyalurkan energi listrik yang berkesinambungan, aman, andal dan dalam segi biaya seekonomis mungkin. Termasuk isolator didalamnya, karena isolator memiliki peranan yang sangat penting (dipasang pada jaringan transmisi, jaringan distribusi dan sebagainya), untuk mencegah terjadinya hubung singkat karena fungsi isolator itu sendiri adalah memisahkan dua bagian yang bertegangan. Sampai sekarang ini isolator yang banyak digunakan pada jaringan transmisi dan distribusi adalah dari bahan porselin dan kaca. Dalam penelitian ini digunakan bahan isolasi dari bahan DGEBA, karena memiliki kelebihan dari pada bahan yang terbuat dari porselin dan kaca, antara lain dalam hal pembuatan dan berat bahan.
Pengujian pada penelitian ini adalah pengujian kinerja mekanis pada penuaan dipercepat dengan bahan pengisi silicone rubber dan abu sekam padi dengan kadar dari 10% sampai 50% dari berat bahan uji. Hasil dari proses pengujian yang dilakukan diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam pemilihan tipe bahan isolator dengan melihat kinerja dari bahan isolator tersebut, serta dapat mengetahui bahan isolasi yang lebih baik. Dalam penelitian ini bahan yang digunakan merupakan campuran dari DGEBA (Diglycidil Eter of Bisphenol A) sebagai bahan utama dan MPDA (Methaphenylene Diamine) sebagai pengeras dengan perbandingan 1 : 1, sedang bahan pengisi silicone rubber dan abu sekam padi dengan kadar dari 10%, 20%,30%, 40%, 50% dan variasi penuaan dari 0 dan 96 jam (tanpa perlakuan dan dengan perlakuan) dengan ukuran bahan uji 70 mm x 70 mm x 50 mm, ukuran itu dibagi lagi menjadi 4 untuk setiap sample. Untuk kekuatan tarik 70 mm x15 mm x 5 mm dan untuk kekerasan permukaan 35 mm x 35 mm x 5 mm. Penyemprotan polutan dibuat sama, dengan komposisi 200 ml polutan garam, 40 gr kaolin dan 1000 ml air destilasi untuk satu kali penyemprotan. Dari penelitian ini didapat pengaruh polutan dan penuaan dipercepat terhadap kekuatan tarik dan kekerasan permukaan pada bahan isolai resin epoksi berpengisi silicon rubber dan abu sekam padi. Semakin bertambah komposisi filler bahan akan memperbaiki kinerja kekerasan permukaan dari bahan resin epoksi, dan penambahan filler tidak memperbaiki kekuatan tarik dari bahan resin epoksi,tetapi sebaliknya bertambahnya komposisi filler ternyata menurunkan kinerja bahan uji.Hal ini disebabkan penambahan komposisi filler membuat bahan bersifat semakin lunak.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, energi listrik sudah berubah menjadi salah satu kebutuhan
pokok dan mendasar dalam kehidupan masyarakat. Hampir semua sendi
kehidupan membutuhkan energi listrik. Banyak peralatan pendukung kehidupan
manusia membutuhkan energi listrik, sehingga kebutuhan energi listrik dari masa
ke masa mengalami peningkatan.
Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat maka diperlukan
pembangkit dengan jumlah yang memadai dan untuk menyalurkan tenaga listrik
kepada konsumen diperlukan saluran transmisi yang berguna untuk menyalurkan
tenaga listrik dari pusat pembangkit sampai ke gardu-gardu induk. Tenaga listrik
kemudian disalurkan kepada konsumen melalui saluran distribusi. Untuk
mendapatkan sebuah sistem tenaga listrik yang handal, maka diperlukan
peralatan-peralatan listrik yang handal pula.
Salah satu peralatan listrik yang sangat penting pada penyaluran tenaga
listrik adalah isolator tegangan tinggi yang berfungsi sebagai penyangga kawat
saluran udara sebagai penyekat (isolasi) antara kawat tegangan tinggi dengan
menara (tower) transmisi. Agar mendapat kerja yang optimal, maka pemilihan
bahan isolasi untuk isolator tegangan tinggi merupakan hal yang penting. Salah
satu alternatif adalah menggunakan (memilih) bahan isolasi polimer sebagai
isolator tegangan tinggi.
1
2
Isolator polimer tegangan tinggi pasangan luar pemakainnya bertambah
luas pada saluran transmisi dan distribusi udara dengan tegangan variasi yang
semakin tinggi, serta telah dipasarkan secara masal. Dibandingkan dengan bahan
keramik atau bahan gelas, maka bahan isolasi polimer memiliki keuntungan antara
lain: Kontruksi relatif lebih ringan (rapat massa rendah). Sifat dielektrik,
resistivitas volume dan sifat termal lebih baik, kedap air (hidrophobik) dan proses
pembuatan relatif lebih cepat. Sedangkan kekurangannya antara lain: Kurang
tahan terhadap perubahan cuaca, bahan mentah relatif mahal dan kekuatan
mekanis kurang bagus (Jatmiko. 2000).
Bispenol A sebagai bahan dasar resin epoksi sudah dipakai sebagai
generasi pertama dari isolator polimer, akan tetapi setelah lama dipakai dilaporkan
terjadi keretakan pada permukaan karena tidak tahan terhadap radiasi ultra violet
(Malik dkk, 1998).
Penggunaan isolator pasangan luar akan mengalami pengaruh simulatan
dari terpaan faktor iklim dan cuaca, hal ini akan menyebabkan pengaruh terhadap
kekerasan permukaan, sehingga perlu diamati perbandingan kekerasan permukaan
antar bahan. Dengan mengetahui perbandingan kekerasan antara bahan tersebut
maka akan dapat diketahui usia kerja dari bahan isolator tersebut.
Radiasi ultraviolet dapat menyebabkan penurunan waktu pakai bahan
epoksi. Sebagai ilustrasi kenaikan intensitas UV sebesar 9 mW/ cm2 ( dari 3 mW/
cm2 menjadi 12 mW/ cm2 ) pada temperatur 570 C dapat menurunkan waktu pakai
sebesar 688 jam dari 850 jam (Yandri dan Sirait, 1999).
3
Dalam penelitian ini kinerja yang diamati adalah membandingkan
kekuatan tarik bahan isolasi polimer dengan pengisi silicone rubber dan abu
sekam. Diharapkan dengan penelitian ini akan diperoleh suatu data, bahan isolasi
polimer DGEBA dengan pengisi mana yang paling baik untuk isolator tegangan
tinggi dengan kekuatan tarik yang baik.
a. Sampel bahan isolasi yang digunakan adalah jenis DGEBA (Diglycidyl
Ether of Bishenol A) yang diberi pengeras (hardener) agen pematangan
(curing agent) berupa Methapenylene Diamine (MPDA) dan bahan pengisi
(filler) yang berbeda-beda yaitu berupa silicone rubber dan abu sekam
padi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka bisa dirumuskan beberapa
permasalahan yaitu bagaimana pengaruh polutan dan penuaan dipercepat
terhadap:
a. Kuat tarik pada bahan isolasi resin epoksi berpengisi silicone rubber dan
abu sekam padi.
b. Kekerasan permukaan pada bahan isolasi resin epoksi berpengisi silicone
rubber dan abu sekam padi.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh polutan
dan penuaan dipercepat terhadap :
1. Kuat tarik pada bahan isolasi resin epoksi berpengisi silicone rubber dan
abu sekam padi.
4
2. Kekerasan permukaan pada bahan isolasi resin epoksi berpengisi silicone
rubber dan abu sekam padi.
1.4 Batasan Masalah
Agar tujuan penelitian tercapai maka penelitian ini diberi batasan-batasan
sebagai berikut :
1. Bahan uji terbuat dari resin epoksi jenis Bisphenol A dengan pematang
Methophenylene Diamine (MPDA) dan bahan pengisi silicone rubber dan
abu sekam padi.
2. Kadar filler(bahan pengisi) dengan prosentase yang berbeda-beda yaitu
10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%.
3. Penguji isolator ini dilakukan dengan memberikan polutan buatan yang
komposisinya disamakan dengan polutan garam di daerah pantai
parangtritis disertai dengan penyinaran sinar ultra violet (UV) pada
isolator tersebut.
4. Pengujian kekuatan tarik ini dilakukan dengan cara menarik ujung-ujung
isolator dengan bantuan sebuah alat tarik (servopulser) sampai isolator
tersebut putus dan menunjukan skala tertentu.
5. Pengujian kekerasan permukaan dilakukan dengan cara menekan
permukaan isolator dengan bantuan sebuah alat (Hardener Tester) dan
menunjukan skala tertentu.
6. Pengujian mekanis bahan ini dilakukan di Laboraturium Teknik Mesin
UGM dalam keadaan sudah diberi polutan dan UV.
7. Variasi lamanya penyinaran UV adalah 0 dan 96 jam.
5
1.5 Manfaat Penelitian
Masalah pengaruh kontaminasi polutan garam buatan dan penyinaran UV
(sinar ultraviolet) pada isolator dapat mengakibatkan turunnya tingkat kekuatan
mekanis pada isolator dan sering menyebabkan gangguan penyaluran energi
listrik, sehingga pada jaringan distribusi 20 KV untuk daerah yang banyak
mengandung polutan (pengotoran) standart dapat diperoleh gambaran lebih nyata
dari dampak lingkungannya, terutama untuk isolator dari bahan isolasi polimer
resin epoksi dengan bahan pengisi silicone rubber dan abu sekam padi.
Manfaat yang diharapkan yang diperoleh dari penelitian Tugas Akhir ini adalah :
1. Dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
dapat menambah khasanah perbendaharaan yang telah ada, khususnya
tentang bahan isolasi.
2. Penulis dapat menambah pengetahuan tentang karakteristik bahan-bahan
isolasi.
3. Manfaat umum yaitu dapat digunakan sebagai kerangka acuan dalam
penelitian-penelitian berikutnya.
4. Dapat memberikan masukan kepada pihak yang akan membangun system
tenaga listrik di Indonesia untuk mempertimbangkan penggunaan bahan
isolasi polimer resin epoksi ini.
5. Dapat memberikan masukan bagi pihak industri selaku pembuat isolator
untuk mengembangkan kemungkinan penggunaan material resin epoksi.
6
1.6 Sistematika Penulisan
Penyusunan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan pembahasan, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori, yang membahas tentang teori dasar yang berhubungan
dengan bahan polimer dan unsur-unsur pembentuk resin epoksi, bahan
pengisi silicone rubber dan abu sekam padi serta karakteristik isolator
dilihat dari segi kekuatan.
BAB III Metode Penelitian, yang memuat proses pembuatan bahan uji sampel
dengan tingkat komposisi bahan yang berbeda-beda dan pengujian
mekanis yang berupa penarikan dan penekanan bahan isolasi.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang memuat hasil pengujian yang
berupa data ataupun grafik beserta analisis perhitungan.
BAB V Penutup, yang memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, energi listrik sudah berubah menjadi salah satu kebutuhan
pokok dan mendasar dalam kehidupan masyarakat. Hampir semua sendi
kehidupan membutuhkan energi listrik. Banyak peralatan pendukung kehidupan
manusia membutuhkan energi listrik, sehingga kebutuhan energi listrik dari masa
ke masa mengalami peningkatan.
Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat maka diperlukan
pembangkit dengan jumlah yang memadai dan untuk menyalurkan tenaga listrik
kepada konsumen diperlukan saluran transmisi yang berguna untuk menyalurkan
tenaga listrik dari pusat pembangkit sampai ke gardu-gardu induk. Tenaga listrik
kemudian disalurkan kepada konsumen melalui saluran distribusi. Untuk
mendapatkan sebuah sistem tenaga listrik yang handal, maka diperlukan
peralatan-peralatan listrik yang handal pula.
Salah satu peralatan listrik yang sangat penting pada penyaluran tenaga
listrik adalah isolator tegangan tinggi yang berfungsi sebagai penyangga kawat
saluran udara sebagai penyekat (isolasi) antara kawat tegangan tinggi dengan
menara (tower) transmisi. Agar mendapat kerja yang optimal, maka pemilihan
bahan isolasi untuk isolator tegangan tinggi merupakan hal yang penting. Salah
satu alternatif adalah menggunakan (memilih) bahan isolasi polimer sebagai
isolator tegangan tinggi.
1
2
Isolator polimer tegangan tinggi pasangan luar pemakainnya bertambah
luas pada saluran transmisi dan distribusi udara dengan tegangan variasi yang
semakin tinggi, serta telah dipasarkan secara masal. Dibandingkan dengan bahan
keramik atau bahan gelas, maka bahan isolasi polimer memiliki keuntungan antara
lain: Kontruksi relatif lebih ringan (rapat massa rendah). Sifat dielektrik,
resistivitas volume dan sifat termal lebih baik, kedap air (hidrophobik) dan proses
pembuatan relatif lebih cepat. Sedangkan kekurangannya antara lain: Kurang
tahan terhadap perubahan cuaca, bahan mentah relatif mahal dan kekuatan
mekanis kurang bagus (Jatmiko. 2000).
Bispenol A sebagai bahan dasar resin epoksi sudah dipakai sebagai
generasi pertama dari isolator polimer, akan tetapi setelah lama dipakai dilaporkan
terjadi keretakan pada permukaan karena tidak tahan terhadap radiasi ultra violet
(Malik dkk, 1998).
Penggunaan isolator pasangan luar akan mengalami pengaruh simulatan
dari terpaan faktor iklim dan cuaca, hal ini akan menyebabkan pengaruh terhadap
kekerasan permukaan, sehingga perlu diamati perbandingan kekerasan permukaan
antar bahan. Dengan mengetahui perbandingan kekerasan antara bahan tersebut
maka akan dapat diketahui usia kerja dari bahan isolator tersebut.
Radiasi ultraviolet dapat menyebabkan penurunan waktu pakai bahan
epoksi. Sebagai ilustrasi kenaikan intensitas UV sebesar 9 mW/ cm2 ( dari 3 mW/
cm2 menjadi 12 mW/ cm2 ) pada temperatur 570 C dapat menurunkan waktu pakai
sebesar 688 jam dari 850 jam (Yandri dan Sirait, 1999).
3
Dalam penelitian ini kinerja yang diamati adalah membandingkan
kekuatan tarik bahan isolasi polimer dengan pengisi silicone rubber dan abu
sekam. Diharapkan dengan penelitian ini akan diperoleh suatu data, bahan isolasi
polimer DGEBA dengan pengisi mana yang paling baik untuk isolator tegangan
tinggi dengan kekuatan tarik yang baik.
a. Sampel bahan isolasi yang digunakan adalah jenis DGEBA (Diglycidyl
Ether of Bishenol A) yang diberi pengeras (hardener) agen pematangan
(curing agent) berupa Methapenylene Diamine (MPDA) dan bahan pengisi
(filler) yang berbeda-beda yaitu berupa silicone rubber dan abu sekam
padi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka bisa dirumuskan beberapa
permasalahan yaitu bagaimana pengaruh polutan dan penuaan dipercepat
terhadap:
a. Kuat tarik pada bahan isolasi resin epoksi berpengisi silicone rubber dan
abu sekam padi.
b. Kekerasan permukaan pada bahan isolasi resin epoksi berpengisi silicone
rubber dan abu sekam padi.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh polutan
dan penuaan dipercepat terhadap :
1. Kuat tarik pada bahan isolasi resin epoksi berpengisi silicone rubber dan
abu sekam padi.
4
2. Kekerasan permukaan pada bahan isolasi resin epoksi berpengisi silicone
rubber dan abu sekam padi.
1.4 Batasan Masalah
Agar tujuan penelitian tercapai maka penelitian ini diberi batasan-batasan
sebagai berikut :
1. Bahan uji terbuat dari resin epoksi jenis Bisphenol A dengan pematang
Methophenylene Diamine (MPDA) dan bahan pengisi silicone rubber dan
abu sekam padi.
2. Kadar filler(bahan pengisi) dengan prosentase yang berbeda-beda yaitu
10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%.
3. Penguji isolator ini dilakukan dengan memberikan polutan buatan yang
komposisinya disamakan dengan polutan garam di daerah pantai
parangtritis disertai dengan penyinaran sinar ultra violet (UV) pada
isolator tersebut.
4. Pengujian kekuatan tarik ini dilakukan dengan cara menarik ujung-ujung
isolator dengan bantuan sebuah alat tarik (servopulser) sampai isolator
tersebut putus dan menunjukan skala tertentu.
5. Pengujian kekerasan permukaan dilakukan dengan cara menekan
permukaan isolator dengan bantuan sebuah alat (Hardener Tester) dan
menunjukan skala tertentu.
6. Pengujian mekanis bahan ini dilakukan di Laboraturium Teknik Mesin
UGM dalam keadaan sudah diberi polutan dan UV.
7. Variasi lamanya penyinaran UV adalah 0 dan 96 jam.
5
1.5 Manfaat Penelitian
Masalah pengaruh kontaminasi polutan garam buatan dan penyinaran UV
(sinar ultraviolet) pada isolator dapat mengakibatkan turunnya tingkat kekuatan
mekanis pada isolator dan sering menyebabkan gangguan penyaluran energi
listrik, sehingga pada jaringan distribusi 20 KV untuk daerah yang banyak
mengandung polutan (pengotoran) standart dapat diperoleh gambaran lebih nyata
dari dampak lingkungannya, terutama untuk isolator dari bahan isolasi polimer
resin epoksi dengan bahan pengisi silicone rubber dan abu sekam padi.
Manfaat yang diharapkan yang diperoleh dari penelitian Tugas Akhir ini adalah :
1. Dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
dapat menambah khasanah perbendaharaan yang telah ada, khususnya
tentang bahan isolasi.
2. Penulis dapat menambah pengetahuan tentang karakteristik bahan-bahan
isolasi.
3. Manfaat umum yaitu dapat digunakan sebagai kerangka acuan dalam
penelitian-penelitian berikutnya.
4. Dapat memberikan masukan kepada pihak yang akan membangun system
tenaga listrik di Indonesia untuk mempertimbangkan penggunaan bahan
isolasi polimer resin epoksi ini.
5. Dapat memberikan masukan bagi pihak industri selaku pembuat isolator
untuk mengembangkan kemungkinan penggunaan material resin epoksi.
6
1.6 Sistematika Penulisan
Penyusunan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan pembahasan, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori, yang membahas tentang teori dasar yang berhubungan
dengan bahan polimer dan unsur-unsur pembentuk resin epoksi, bahan
pengisi silicone rubber dan abu sekam padi serta karakteristik isolator
dilihat dari segi kekuatan.
BAB III Metode Penelitian, yang memuat proses pembuatan bahan uji sampel
dengan tingkat komposisi bahan yang berbeda-beda dan pengujian
mekanis yang berupa penarikan dan penekanan bahan isolasi.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang memuat hasil pengujian yang
berupa data ataupun grafik beserta analisis perhitungan.
BAB V Penutup, yang memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Agus, W. Dkk., 1996, ” Perolehan Natrium Silica dari Abu sekam padi
dalam Spouted Bed Reaktor”, Laporan Penelitian Jurusan Teknik
Kimia, Fakultas Teknik Kimia , ITB Bandung.
Anton, 2001, Efek Polutan terhadap Sifat Hidrofobik Permukaan Bahan
Isolator Karet Silikon, Tesis, UGM, Yogyakarta.
Arismunandar, A., 1990, Teknik Tegangan Tinggi, edisi ke-7, Pradnya
Paramita, Jakarta.
Berahim, H., 2000, Pengaruh Polutan Terhadap Kinerja Bahan isolasi
Epoksi Resin Untuk Isolator, Seminar Nasional Dan Workshop
Teknik Tegangan Tinggi, pp 108-112, UI, Jakarta.
Berahim, H., 2002, ”Pengaruh Polutan terhadap Kinerja Bahan Isolasi
Epoksi resin untuk Isolator”, Seminar Nasional dan Workshop
Teknik Tegangan Tinggi III, pp. 108-112, UI, Jakarta.
Cahyo, 2001,” Sekam Padi Diolah jadio Silika”,TA,T.Fisika,ITB,Bandung
Cowd, M.A. 1991. Kimia Polimer , Cetakan Ke-2 Bandung : Penerbit ITB.
Daryanto, 2003,” Pembuatan Silika Amorphous untuk Industrial Grade Silika
dari Abu sekam Padi”,Laporan Penelitian Teknik Kimia, UGM,
yogyakarta.
IEC Standard 507, 1991, “Artificial Pollution Test on High Voltage Insulators
To BeUsed on A.C. System”, Second Edition.
IEC Standard 601, 1989, High Voltage Test Techniques, pp. 34 Second
Edition.
Jatmiko. 2003. Sifat Bahan Isolasi Resin Epoksi Bisphenol A Untuk Isolator
Tegangan Tinggi, Tesis.
Kahar, N., dan Sirait K.T., 1999, “ Kajian Awal Tentang Kemungkinan
PenggunaanEpoksi Sikloalifatik Tuang (EST) Sebagai Material
Isolasi Listrik Tegangan Tinggi Di Indonesia”, Seminar Nasional
dan Workshop Tegangan Tinggi II, pp. D.2.1-D.2.6, UGM,
Yogyakarta.
Kind,D.,1993,”Pengantar Teknik ExsperimentalTegangan Tinggi”,Penerbit
ITB, Bandung.
Namidjoyo Hardjono Sastro,”Spreskskopkopi”.

Selengkapnya.....

PENGARUH KOMPENSASI KAPASITOR TERHADAP FREKUENSI GENERATOR INDUKSI

oleh: UTOMO, ARIS WAHYU

Abstrak

Mesin Induksi Sebagai Generator (MISG) adalah mesin induksi yang dioperasikan sebagai generator. MISG banyak diterapkan pada Pembangkit Tenaga Listrik Mikrohidro (PLTMh). Digunakannya generator induksi dikarenakan harga murah dan mudah perawatannya, serta banyak tersedia di pasaran. Disamping keunggulan yang dimiliki, mesin induksi ternyata memiliki beberapa kekurangan. Kebutuhan daya reaktif, merupakan masalah frekuensi yang timbul dalam operasi generator induksi yang beroperasi sendiri, kapasitor juga digunakan sebagai pembantu dalam eksitasi dan kompensator fakotr daya sistem.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kompensasi kapasitor terhadap frekuensi mesin induksi sebagai generator pada saat berbeban dan tanpa beban. Penelitian dilakukan di Laboratorium Sistem Tenaga Listrik Jurusan Teknik elektro FT UMS. Hasil penelitian memperlihatkan kebutuhan kapasitor harus sesuai kebutuhan generator untuk eksitasi dan memikul beban jika kapasitor terlalu besar justru dianggap sebagai beban dan frekuensi menurun.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Saat ini tidak bisa dipungkiri lagi bahwa hampir seluruh umat manusia di
dunia memiliki ketergantungan terhadap energi listrik. Ini karena segala aktivitas
dalam kehidupan manusia sangat terkait dan terdukung oleh adanya energi listrik,
dari keperluan sederhana rumah tangga, seperti penerangan, hiburan dari perangkat
elektronik, hingga keperluan yang lebih kompleks, seperti mendukung proses
industri, militer dan sebagainya. Begitu besarnya ketergantungan manusia terhadap
energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa dibayangkan bila tiba-tiba
seluruh catu daya listrik di bumi terhenti, maka akan banyak terjadi kekacauan dalam
berbagai aspek.
Energi listrik adalah bentuk energi yang paling efektif, paling mudah dan
paling efisien dalam cara penggunaannya. Energi listrik dapat diproduksi dengan
berbagai cara dari sumber awal yang berbeda-beda, yaitu air, minyak, gas, batubara,
angin, cahaya matahari, panas bumi, dan lain-lain (Tumiran, 2002).
Karena cadangan energi tidak terbarukan (batubara, minyak, dan gas bumi)
yang kian menipis, sudah saatnya kita berpaling secara lebih intensif dan terarah pada
energi alternatif yang cukup tersedia di bumi ini yang dapat diharapkan
keberlanjutannya. Energi terbarukan merupakan suatu pilihan tepat yang sesuai
2
dengan potensi alam persada nusantara yang diuntungkan oleh letak dan kondisi
geografisnya. Yang termasuk golongan energi terbarukan adalah energi matahari,
angin, air, biomasa dan panas bumi (PSE UGM, 2002).
Cadangan minyak dunia yang semakin menipis dan kebutuhannya yang
semakin tinggi membuat harga minyak dunia semakin tinggi juga. Saat ini harga
minyak dunia mencapai US $ 58 per barel. Ketergantungan PT. PLN terhadap
minyak dan gas bumi sebagai sumber utama pembangkitan listrik menuntut PT. PLN
untuk selalu berusaha menyesuaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) (Kedaulatan Rakyat,
2006). Kondisi demikian menuntut kita untuk mencari dan mengkaji untuk
memanfaatkan sumber-sumber energi lain yang lebih murah dan berkelanjutan.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) merupakan suatu
pembangkit tenaga listrik berskala kecil dengan memanfaatkan sumber tenaga air
sebagai sumber energi utamanya. Pengembangan PLTMh sangat cocok untuk daerah
terpencil atau pedesaan yang pada umumnya masih banyak terdapat sumber daya air
teristimewa daerah yang masih banyak ditumbuhi pepohonan. Namun upaya
pengembangan PLTMh ini juga memiliki hambatan karena biaya yang diperlukan
untuk membangun sebuah PLTMh masih lebih besar dibanding Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD) (Perdana Putra, 2004). Walaupun demikian, untuk jangka
panjang operasional PLTMh akan lebih murah, karena sumber energinya tidak perlu
membeli, hanya perlu kita pelihara kontinuitasnya.
3
Penggunaan mesin induksi sebagai generator memiliki beberapa keunggulan,
antara lain harga dan biaya perawatannya jauh lebih murah dibanding jenis mesin
sinkron, konstruksinya kuat dan bentuk yang sederhana, banyak tersedia dalam
berbagai ukuran daya, memerlukan sedikit pemeliharaan dan mudah dalam
pengoperasian (Capallaz, 1992).
Capallaz (1992) juga mengungkapkan bahwa bila menggunakan mesin
induksi sebagai generator maka unjuk kerjanya akan mengalami penurunan frekuensi,
tegangan, faktor daya bila beban yang dipasang bertambah dan sebaliknya akan
mengalami peningkatan bila beban yang dipasang berkurang. Beberapa beban listrik
modern seperti lampu penerangan dan peralatan elektronika seperti radio, televisi,
komputer, mesin pendingin, sekarang dapat dioperasikan dalam variasi tegangan
listrik tidak kurang dari 15 % dan tidak lebih dari 10 % dari tegangan normal, begitu
juga frekuensi 50 dan 60 Hz tanpa ada efek samping. Beban yang berupa motor dan
transformator lebih sensitif karena dapat menyebabkan kerusakan pada lilitan.
Penggunaan generator induksi sebagai pembangkit tenaga listrik stand-alone
sudah cukup luas di luar negeri, antara lain sebagai pembangkit listrik tenaga angin.
Di daerah pertanian Altamont Pass, US, semua turbin angin menggunakan generator
induksi jenis sangkar tupai. Demikian juga di Kanada dan Belanda (www.eng-
tips.com, www.wind-power.org).
Di samping keunggulan yang dimiliki, mesin induksi ternyata memiliki
beberapa kekurangan. Kebutuhan daya reaktif, masalah tegangan dan frekuensi yang
4
timbul dalam operasi generator induksi yang beroperasi secara sendiri. Juga
diungkapkan bahwa kapasitor dapat digunakan sebagai pembantu dalam eksitasi dan
kompensator faktor daya sistem (Capallaz, 1992).
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka bisa dirumuskan
masalah yaitu:
1. Bagaimana pengaruh kompensasi kapasitor terhadap nilai frekuensi mesin
induksi sebagai generator pada saat berbeban dan tanpa beban.
1.3. Batasan Masalah
Penulisan ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Mesin induksi yang dipakai dalam pengujian sebagai generator adalah jenis
motor induksi 3 fase sangkar tupai 4 kutub.
2. Mesin induksi sebagai generator berdiri sendiri (stand alone) dan tidak
terhubung dengan pembangkit jenis lain.
3. Pengujian mesin induksi sebagai generator dilakukan pada kondisi tunak
4. Sebagai sumber arus eksitasi dan kompensator daya reaktif digunakan
kapasitor AC 450 V.
5. Penempatan kapasitor dengan susunan shunt/paralel dengan terminal mesin
induksi.
5
1.4. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengaruh kompensasi kapasitor terhadap nilai frekuensi mesin
induksi sebagai generator pada saat berbeban dan tanpa beban.
1.5. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dengan adanya penulisan tugas akhir ini antara lain
adalah :
1. Memberikan pemikiran dalam memperluas dan menambah ilmu pengetahuan
bidang Elektro khususnya pada konsentrasi Sistem Tenaga Listrik.
2. Penelitian ini dapat mensosialisasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMh) skala kecil, khususnya untuk daerah pedesaaan atau terpencil,
dengan biaya yang murah.
3. Penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi tentang karakteristik
mesin induksi sebagai generator bagi yang ingin mengembangkan
pembangkitan listrik dengan mesin induksi.
4. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi para peneliti yang menekuni bidang
pembangkitan energi listrik.
6
I.6. Metode Penelitian
Untuk keperluan dalam penelitian ini, maka prosedur yang ditempuh adalah
sebagai berikut:
1. Observasi
Pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian secara
langsung pada obyek yang diteliti.
2. Studi pustaka
Dalam hal ini dilakukan dengan mempelajari berbagai referensi yang
memuat masalah Generator Induksi, dan acuan lain untuk memperoleh
landasan teori sehingga data yang diperoleh pada saat penelitian bersifat
ilmiah.
3. Analisa Data
Penelitian dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran secara
langsung ke obyek-obyek penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh agar
tujuan penelitian dapat tercapai harus ada rencana, adapun langkah-langkah
tersebut adalah:
a. Penelitian Obyek
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperoleh
dari pengujian
7
b. Identifikasi Data
Identifikasi data merupakan penetapan jenis-jenis data yang
dibutuhkan dalam penelitian.
c. Pembahasan atau analisis data pengujian
Hasil pengujian dibandingkan dengan teori dari referensi
4. Pengambilan kesimpulan
Kesimpulan ditarik dari hasil analisa data.
5. Metode Bimbingan
Penulis dalam penyusunan tugas akhir ini bersama pembimbing
yang merupakan pengarah, petunjuk, serta saran dari dosen pembimbing
atau semua pihak yang turut membantu dalam proses penelitian tugas akhir
ini.
I.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan garis besar penyusunan skripsi, Dari data-
data yang diperoleh kemudian dianalisa sebagai hasil penelitian. Sistematika skripsi
dalam penelitian ini adalah :
A. Bagian Pendahuluan Skripsi
Bagian ini berisi tentang halaman judul, halaman pengesahan,
halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar
gambar, daftar tabel dan abstraksi.
8
B. Bagian Isi Skripsi
Bagian ini terdiri dari 5 bab yang masing-masing bab mengulas
BAB I PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan
Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metodologi
Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam BAB ini akan diterangkan tentang Telaah Penelitian
Terdahulu dan Landasan Teori yang meliputi :
Konstruksi Mesin Induksi, Prinsip kerja Mesin Induksi,
Analisis Rangkaian Ekivalen Sebuah Mesin Induksi,
Rangkaian Ekivalen Generator Induksi, Kapasitor sebagai
Kompensator Daya Reaktif,
BAB III METODE PENELITIAN
Membahas tentang proses penelitian, diawali dari bahan
penelitian, alat penelitian, dan prosedur penelitian serta
pendataan hasil penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menampilkan data hasil pengujian dan pembahasan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan tentang Pengaruh Kompensasi
9
Kapasitor Terhadap Frekuensi Mesin Induksi Pada Saat
Berbeban Dan Tanpa Beban.
BAB V PENUTUP
Memuat penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran dari
hasil penelitian yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, M, 2000, Pengaruh Pemasangan Kapasitor pada Untai Belitan tator
terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Fase Sangkar Tupai, skripsi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Berahim, H, 1994, Pengantar Teknik Tenaga Listrik, Andi Offset, Yogyakarta
Chapallaz, J.M. 1992, Manual on induction Motors Used as Generators, Deutches
Zentrum fur Entwicklungstechnologien- GATEm Braunschweig, Germany
Hanselman, D, 2002, MATLAB BahasaKomputasi Teknis, Pearson educaation Asia
Ltd, andi Offset, Yogyakarta
Tumiran, 2002, Kualitas Energi Listrik Menyongsong Pembahasan RUU
Ketenagalistrikan, Majalah Energi, Edisi 16 (Juni-Agustus 2002), Pusat
Studi Energi UGM, Yogakarta.
Chathey, J.J, 2001, Electric Machine Analysis And Design Applying
Matlab, McGraw-Hill Book company, New York.
J. Edyanto, 2002, MATLAB Bahasa Komputasi Teknis, Andi, Yogyakarta
www.eng-tips.com
www.wind-power.org
Zuhal,1988, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Gramedia, Jakarta

Selengkapnya.....

PERANCANGAN PEMBUKA DAN PENUTUP PINTU GESER OTOMATIS DENGAN SUARA

oleh: MAHSUN, IRWAN ANIS

Abstrak
Dengan kemajuan teknologi yang berkembang dalam bidang elektronika ini akan banyak sekali ditemui aplikasi-aplikasi yang dapat membantu mempermudah memecahkan masalah-masalah yang timbul pada bidang lain. Suatu alat atau rangkaian otomatis biasanya dikendalikan oleh suatu sensor. Pembuatan suatu sensor biasanya yang lebih diutamakan adalah harganya ekonomis dan mudah untuk didapatkan. Atas dasar pemikiran tersebut dalam tugas akhir ini ’’dibuat suatu alat yang dapat membuka dan menutup pintu geser secara otomatis dengan menggunakan microphone (mic) sebagai sensor suara’’.
Pada alat ini sebagai sensor suara adalah sebuah microphone (mic) yang keluarannya dimasukkan kerangkaian penguat sensor suara, setelah sinyal suara dikuatkan maka diteruskan kerangkaian pembanding jendela. Untuk multivibrator monostabil mempunyai type dapat disulut ulang sehingga memiliki lebar denyut yang merentang satu periode penuh setelah dikenakannya denyut sulut yang terakhir. Untuk rangkaian kemudi elektronika dibentuk dari dua buah flip-flop D dan multivibrator monostabil yang berguna untuk menentukan keluaran yang bertaraf logika. Kemudian yang terakhir dari rangkaian-rangkaian ini adalah transistor jembatan yang dihubungkan dengan sebuah motor arus searah. Rangkaian transistor jembatan ini turut menentukan apakah motor berhenti, berputar kekanan atau berputar kekiri yang bergantung pada taraf logika transistor tersebut. Motor arus searah hanya digunakan untuk menggerakan pintu apakah akan membuka, berhenti atau menutup. Adapun dengan menambahkan suatu rangkaian penguat (Op-Amp) pada sensor suara maka rangkaian akan menambahkan kepekaan bunyi yang masuk kerangkaian dan kepekaan tersebut dapat diatur dengan menggunakan variabel resistor (VR).

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia elektronika saat ini mengalami kemajuan yang
sangat cepat sekali. Dunia elektronika adalah dunia teknologi yang cukup luas,
banyak perkembangan yang terjadi dari waktu ke waktu dan banyak sekali hal-hal
yang bisa diantisipasi oleh dunia elektronika, dari hal-hal yang sederhana hingga
hal-hal yang rumit, dari lingkungan sehari-hari hingga lingkungan industri.
Dengan kemajuan teknologi yang berkembang dalam bidang elektronika
ini akan banyak sekali ditemui aplikasi-aplikasi pada bidang elektronika yang
dapat membantu mempermudah memecahkan maslah-masalah yang timbul pada
bidang lain. Perencanaan dan pembuatan suatu alat kontrol otomatisasi, ditujukan
untuk membantu manusia dari hal-hal yang tak bisa dilakukannya dan
mempermudah pekerjaan yang dilakukannya.
Suatu alat atau rangakaian otomatis biasanya dikendalikan oleh sensor.
Sensor inilah yang menyebabkan alat atau rangkaian tersebut menjadi aktif dan
dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk menggerakkan motor,
menghidupkan lampu dan sebagainya.
Sudah banyak sekali digunakan sensor-sensor yang menggunakan sensor
cahaya dan suhu sebagai pemicunya atau sinar infra merah sebagai pengaktif
rangkaian. Maka disini kita menggunakan sensor suara sebagai pemicu aktif dari
sensor yang menggunakan microphone (mic).
1.2 Perumusan Masalah
Pembuatan pintu geser memang memerlukan konstruksi yang agak rumit
daripada pintu biasa, apalagi bila kita menginginkan pintu geser tersebut adalah
otomatis, yang tentunya terdapat sensor untuk membuka pintu, pembuatan pintu
ini yang diutamakan adalah harganya ekonomis dan komponen yang mudah
didapatkan.
Maka dibutuhkan suatu alat yang dapat membuka dan menutup pintu
dengan memanfaatkan microphone (mic) sebagai sensor suara yang kepekaannya
dapat diatur sesuai yang dikehendaki.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar pembahasan mengenai alat ini tidak terlalu luas, maka penulis perlu
membatasi diantaranya pada hal-hal berikut ini :
Operasional Amplifier
Gerbang Logika
Transistor
Multivibrator Monostabil dan Bistabil (Flip-Flop)
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tidak lepas dari visi dan orientasi penulis dalam
melaksanakan Tugas Akhir yaitu :
1. Untuk melengkapi persyaratan kelulusan akhir studi pada jurusan Teknik
Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Mewujudkan konsep perencanaan dan pembuatan suatu alat yang dapat
membuka dan menutup pintu geser otomatis dengan menggunakan
microphone (mic) sebagai sensor untuk membuka pintu.
3. Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan.
1.5 Manfaat Penelitian
Diharapkan dapat membantu meringankan pekerjaan rutin yang biasa
dilakukan manusia.
1.6 Sistematika Penulisan
Pada Tugas Akhir ini sistematika penulisan disusun dalam lima bab
dengan pokok bahasan tiap bab adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab I ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II berisi teori yang mendukung cara kerja rangkaian.
BAB III PEMBUATAN ALAT PEMBUKA DAN PENUTUP PINTU GESER
OTOMATIS DENGAN SUARA
Bab III ini berisi tentang pembuatan alat pembuka dan penutup pintu geser
otomatis (rangkaian pendukung) dari awal sampai akhir (sensor suara sampai
motor penggerak pintu).
BAB IV ANALISA
Bab IV ini berisi tentang pengujian analisanya baik secara perbagian maupun
keseluruhan.
BAB V PENUTUP
Bab V berisi berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
Robeth F. Caughlin and Frederick F. Driscoll, diterjemahkan oleh Herman
Widodo Soemitro, ’’Penguat Operasional Dan Rangkaian Terpadu
Linier’’, Erlangga, Jakarta.
Albert Paul Malvino PhD, diterjemahkan oleh Hanapi Gunawan, ’’Elektronika
Komputer Digital” edisi kedua ’’, Erlangga, Jakarta, 1993.
Wasito, ’’Data Sheet Book I, Data IC Linier, TTL Dan CMOS”, PT Elekmedia
Komputindo, Jakarta, 1995.
’’303 Rangkaian Elektronika, Rangkaian-Rangkaian Elektronika Untuk Hobyst”,
1993.
Roger L Thokeim, ’’Prinsip-Prinsip Digital’’, Erlangga, Jakarta.
Jacob Millman, diterjemahkan oleh Sutanto, ’’Mikro Elektronika Sistem Digital
Dan Rangkaian Analog’’, Erlangga, Jakarta.
Roger L Thokeim, ’’Élektronika Digital” edisi kedua ’’, Erlangga, Jakarta, 1995.
Drs. Sumanto, ’’Mesin Arus Searah, Generator Arus Searah, Motor Arus
Searah”, Andi Offset, Yogyakarta.
Selengkapnya.....

SANGGAR MUSIK TRADISIONAL JAWA DI SURAKARTA

oleh: ADIMAYA, KUNCARA
Abstrak

Kota Surakarta tidak bisa lepas dari unsur-unsur kebudayaan Jawa, dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan sejarah yang masih terawat sampai saat ini. Dari peninggalan yang berupa adat istiadat maupun yang berwujud bangunan. Termasuk musik tradisional Jawa yang erat kaitannya dengan hasil dari kebudayaan Kraton. Hal ini dapat memberikan nilai positif dari segi perkembangan kepariwisataan di kota Surakarta dan sekitarnya.

Untuk perkembangan musik tradisional Jawa itu sendiri dirasakan semakin menurut tiap jangka waktu pertahun, itu disebabkan oleh pergeseran kebudayaan Jawa dengan masuknya kebudayaan Barat yang sangat berpengaruh dalam tatanan kehidupan masyarakat Jawa. Pewadahan musik tradisional Jawa ( Pendopo ) hasil budaya Kraton yang sekarang sulit dijumpai menjadi alternatif bagi tempat pemilihan untuk pagelaran musik tradisional Jawa. Dari segi lain sebagai sarana untuk melestarikan hasil karya bangunan tradisional Jawa yang bercorak Kolonial. Dengan adanya sanggar musik tradisional Jawa di Surakarta diharapkan nantinya dapat mampu menampung aktifitas dan kreatifitas masyarakat dalam seni musik tradisional Jawa. Penempatan lokasi di dalam pemukiman diharapkan memberikan aspek interaksi antara kegiatan di dalam sanggar dengan masyarakat sekitarnya. Seni musik tradisional jawa yang tidak memerlukan bantuan alat-alat elektronik dan konsep terbuka merupakan ciri khusus dalam hal pagelaran musik tradisional Jawa sehingga orang diluar dari lokasi sanggar dapat juga menikmati. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan daerah dari segi kepariwisataan secara tidak langsung memperkenalkan akan khasanah seni dan budaya tradisional Jawa bagi para wisatawan mancanegara.

DAFTAR PUSTAKA
Kartiko. 1998. Sejarah Perjuangan Solo Baru Kota Mandiri.
Muhammad, Agus. 2001. Kelas Menengah Di Indonesia, Kompas, Jakarta.
Perda No. 6 Tahun 1991, Kabupaten Dati II Sukoharjo.
Priatmodjo, Danang. 1993 Menyepakati Budaya Bermukim di Perkotaan, Jurnal
Teknologi dan Permukiman, Fakultas teknik Univ. Tarumanegara.
Richard Untermann & Robert Small,1983. Perencanaan Tapak untuk Perumahan,
Loc Cit
Republik Indonesia, Persyaratan Teknis Pembanguan Rumah Susun, Peraturan
Mentri Pekerjaan Umun No. 60/PRT/1992.
Republik Indonesia. Undang-Undang Tentang Rusun No. 16 Tahun 1976.
Sabari Yunus, Hadi.1999. Struktut Tata Ruang Kota, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Soetadji, Setyo. 1986, Anatomi Utilitas, Djambatan
Swastika, Alia. 2002. Selebriti dan kelas sosial, Cultural Studies Center, Jakarta.
Tjahyadi, Sunarto. 1996. Data Arsitek edisi 33, Erlangga, Jakarta.
Tanggoro, Dwi. 2000. Utilitas Bangunan, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
WJS. Poerwadarminta, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta.

Selengkapnya.....

BATIK CLUB DI SURAKARTA (Gelanggang Olahraga, Seni dan Budaya)

oleh: Budianto, Ricky
Abstrak

Kesibukan yang telah dijalani oleh kalangan pengusaha batik, memerlukan adanya selingan suasana yang tetap dalam satu koordinasi yang terkontrol, ataupun jenjang komunikasi non formal dapat diwujudkan dengan adanya suatu desain fisik yang rekreatif dan nyaman seperti halnya suatu Club

Surakarta yang diketahui sebagai sentra batik di Jawa Tengah memiliki potensi untuk mewujudkan hal tersebut. Ditambah lagi dengan banyaknya kegiatan para pengusaha batik di Surakarta yang ada hubungannya dengan relaksasi, baik itu olahraga, atau seni budaya masih dilakukan pada tempat atau wadah yang berbeda-beda. Batik Club sebagai tempat untuk berkumpul, berrelaksasi dan berkomunikasi bagi para pengusaha batik di Surakarta menuntut adanya tingkat kenyamanan, baik secara fisik maupun non fisik. Batik Club di Surakarta diharapkan dapat memberikan suatu wadah yang mampu memadukan semua kegiatan relaksasi para pengusaha batik, dan bisa dijadikan sebagai jembatan komunikasi antar sesama aanggotanya.
DAFTAR PUSTAKA
- Chaira, De, J, 1994, Standar Perancangan Tapak, Erlangga, Jakarta
- Doelle, L,Leslie, 1985, Akustik Lingkungan, Erlangga, Jakarta
- Neufert, E, 1989, Data Arsitek Edisi Satu dan Dua, Erlangga, Jakarta
- Schodek, L, Daniel, 1980, Structures, Prentice – Hall, New Jersey
- Schueller, W, Prof., 1983, Horizontal-Span Building Structures, John Willey
and Sons, New York
- Suptandar, Pramuji, J, 1999, Desain Interior, Djambatan, Jakarta
- Wang, C, Thomas, 1996, Plan and Section Drawing, ITP, Germany
- White, T, Edward, 1985, Buku Sumber Konsep, Intermedia, Bandung
1993-2013, RDTRK Kodya Surakarta Bagian Selatan,. Kodya
Surakarta, Surakarta
1993-2013, RUTRK Kodya Surakarta, Kodya Surakarta, Surakarta
2003, Tentang Batik Solo, Litbang Kompas, Jakarta
2004, Olahraga di Surakarta, Dinas Olahraga Surakarta, Surakarta
2004, Pariwisata, Seni dan Budaya, Dinas Pariwisata Seni dan Budaya
Kota Surakarta, Surakarta
2004, Industri Kota Surakarta, Dinas Perindustrian Kota Surakarta,
Surakarta
2001, Seni, www.detik.com.2002, Batik, www.jawaplace.com

Selengkapnya.....

SEKOLAH DASAR INTERNASIONAL DI JAKARTA

oleh: LESIAWATY, IKA
Abstrak

Jakarta sebagai ibukota negara yang merupakan pusat kegiatan perekonomian dan politik di Indonesia, memiliki banyak penduduk warga negara asing dari berbagai negara yang bertugas dan bekerja di Jakarta. Warga negara asing tersebut bertugas di Jakarta dalam rangka waktu yang cukup lama sebagai anggota perwakilan diplomatik, teknisi pada pemerintahan RI, teknisi pada perusahaan asing di Indonesia ataupun anggota perwakilan lain.

Berdasarkan statistik DKI Jakarta tahun 2000 bahwa warga negara asing yang ada di Jakarta berjumlah 5.234 jiwa. Dari jumlah tersebut 445 jiwa (31%) berusia 7-11 tahun atau seusia sekolah dasar. Keberadaan anak warga negara asing tersebut karena mengikuti orang tua mereka. Untuk mendukung kebutuhan pendidikan bagi anak-anak tersebut perlu disediakan sarana pendidikan yang berupa sekolah dasar internasional. Sekolah dasar internasional yang disediakan harus sesuai dengan karakter anak yang ditampung dan kegiatan yang akan diwadahi, dapat menampung siswasiswa dari berbagai negara di seluruh dunia dan sebagai salah satu sarana pengenalan kekayaan alam Indonesia serta berkesan informal dan ramah, bebas-disiplin, aktifkreatif, akrab dan mandiri sehingga anak-anak WNA tersebut merasa nyaman, aman, aktif dan kreatif. Untuk itu direncanakan sekolah dasar internasional yang dapat memenuhi kriteria di atas dengan bentuk bangunan berkesan modern, disesuaikan dengan karakter siswa yang diwadahi dan iklim tropis Indonesia yang direncanakan berlokasi di Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbayati, 1991, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Arkonim Consultants, 1995, Presentasi Proyek Sekolah Citra Bakti, PT. Citraland
Surya, Jakarta.
Brubaker, William C, dkk, 1998, Planning and DesigningSchool, Mc Graw-Hill,
New York
D.K. Ching, Francis, 1971, Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1960, Pendidikan, Pengajaran dan
Pengawasan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 155, PN. Balai
Pustaka, Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1975, Pedoman Pelaksanaan Pendirian
dan Penyelenggaraan Sekolah Perwakilan Diplomatik, Sekolah Gabungan
Perwakilan Diplomatik dan Sekolah Internasional di Indonesia No.
0184/O/1975, PN. Balai Pustaka, Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1988, Kurikulum Sekolah Menengah
Umum, Landasan, Program dan Pengembangan, PN. Balai Pustaka, Jakarta.
Doelle, Leslie L, 1985, Akustik Lingkungan, Erlangga, Jakarta.
Institute of America, 1971, The New Glorier Webster International Dictionary of
English Language, Volume II, The English Language Institute of America,
Amerika.
Kartini, Kartono, 1982, Perkembangan Anak, Bandung.
Menteri Luar Negeri, Menteri P dan K, dan Menteri Keuangan RI, 1975, Keputusan
Bersama Menteri Luar Negeri (No. SP/817/PD/XI/75), Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (No. 060/O/1975) dan Menteri Keuangan (No. KEP. 354a/
II/4/1975), Jakarta.
Parke, Ross D, 1986, Child Psychology, Mc.Graw-Hill, Singapore.
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, 2000, Jakarta dalam Tahun 2000, Jakarta.
Rajak Husain, Abdul, 1995, Penyelenggaraan Sistim Pendidikan Nasional, CV.
Aneka, Jakarta.

Selengkapnya.....

REVITALISASI OBYEK WISATA PEMANDIAN PENGGING DI BOYOLALI SEBAGAI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

oleh: PRIHATNO, DWI
Abstrak

Industri pariwisata merupakan industri terbesar di dunia, salah satu industri jasa yang paling cepat pertumbuhannya. Organisasi Pariwisata Dunia dalam skala global memperkirakan rata-rata pertumbuhan kedatangan wisatawan yang melintasi perbatasan negara setiap tahunnya antara 4 % hingga 5,5 % untuk kurun waktu 20 tahun mendatang. Beragam kecenderungan dalam permintaan dan persediaan pariwisata mendasari rasa optimis itu. Meskipun terdapat hambatan dalam melakukan perjalanan wisata, pariwisata tetap akan tumbuh.

Pertumbuhannya mungkin dalam bentuk yang berbeda seperti apa yang akan kita alami sekarang. Prospek perkembangan pariwisata di Indonesia akan semakin cerah jika dilihat dari proyeksi kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2010 akan mencapai 11.100.000 wisatawan, sehingga tidak mengherankan jika sektor pariwisata menjadi penghasil devisa negara nomor ketiga setelah migas dan tekstil. Dengan demikian akhirnya pariwisata mampu memberikan konstribusi bagi pembangunan bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan program pemerintah dengan adanya Otonomi Daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, obyek wisata pemandian Pengging terletak di Desa Dukuh Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali berjarak 12 Km disebelah timur Kota Boyolali atau 17 Km dari sebelah barat Kota Surakarta. Lokasi obyek wisata Pengging agak masuk dari jalan raya lintas selatan Kartosuro – Sawit – Pengging – Boyolali. Lokasi berada pada pola lingkungan yang sudah permanent dengan beberapa fasilitas pendukung, diantaranya dekat dengan pemukiman penduduk, masjid Jamil dan pasar tradisional di sebelah utara obyek wisata pemandian Pengging. Potensi yang ada di obyek wisata pemandian Pengging diantaranya Umbul Manten, Umbul Ngabean, Umbul Dudo, lapangan tennis dan warung apung. Jadi dalam rangka untuk menerima kunjungan wisatawan yang akan datang ke obyek wisata pemandian Pengging, atraksi wisata yang telah ada tetap dipertahankan dan cuma menambahkan beberapa atraksi wisata serta juga menambahkan beberapa atraksi wisata lainya diharapkan dengan bertambahnya atraksi wisata yang lain pengunjung yang akan datang ke obyek wisata pemandian Pengging di berikan pilihan beberapa atraksi wisata sesuai dengan hobi para pengunjung. Maka untuk dapat mewujudkan itu semua di perlukan penekanan terhadap beberapa atraksi wisata yang telah ada dan pengembangan atraksi wisata yang baru dalam upaya pengembangan obyek wisata pemandian Pengging.

DAFTAR PUSTAKA
Baskoro Eddy, 2000, Selayang Pandang Obyek Wisata Pemandian Pengging.
Boud-Bovy, Manuel And Lawson, Fred, Tourism And Recreation Development : A
Hand Book Of Physical Planning, Boston : CBI Publiser, 1997.
Cerver, Francisco Assesio, Enviromental Restoration, Arco Editorial, S. A., 1992.
De Chiara, Joseph Dan Koppelman, Lee. E., Standart Perancangan Tapak, Erlangga,
Jakarta, 1994.
De Chiara, Joseph, Time Saver Standart For Building Types, Mc Graw Book
Company, New York, 1980.
Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Boyolali, 2001.
Dinas Perencanaan Daerah Boyolali, 2001.
Hakim Rustam, Ir., Unsur Perancangan Dalam Arsitektur Landscape, PT Bina
Aksara, Jakarta, 1987.
Iman Fajar, 2002, Pengembangan Kawasan Wisata Pemandian Ttirtomulyo,
Universitas Diponegoro.
Karyono Hari, A., Kepariwisataan, Grasindo, Jakarta, 1997.
Neufert, Erns, Data Architecture, Erlangga, Jakarta, 1991.
Purwodarminto, W.J.S., 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka Jakarta
Rogers, Walter, The Profesional Practise Of Landscape Architecture, ITP, New York,
1997.
Simon, J. Orsmsbee, Landscape Architecture, Mc Graw Hill Book Company, New
York, 1961.
Soekarjo, R. G., Anatomi Pariwisata : Memahami Pariwisata Sebagai Systemayic
Lingkage, Gramedia, Jakarta, 1997.
Simon, J. Orsmsbee, Landscape Architecture, Mc Graw Hill Book Company, New
York, 1961.
Wiwik, 15 April 2002, Majalah Cakra Wisata

Selengkapnya.....